Minggu, 23 Agustus 2015

JELAJAH PULAU WAKAO & SAGORI


Hari sabtu pagi, saat itu matahari bersinar dengan teriknya sy pun bergegas untuk mengeksekusi rencana bersama teman-teman yang lain untuk berkunjung ke pulau Sagori, pulau yg ada di seberang kampung kami yang kata orang-orang view nya keren. Sy bergegas untuk mengumpulkan teman-teman supaya keberangkatan kami tepat waktu, tapi emang sifat dasar orang Indonesia yang suka ngaret, teman-teman terkumpul nanti sudah pukul 07.45 WITA. ya gak apa apalah daripada batal kan?. Kami langsung bergegas ke desa sebelah (Desa Batuawu) karena di sana perahu yang akan membawa kami ke pulau. Tujuan kami pertama adalah pulau Wakao, perjalanan dari desa Batuawu ditempuh via perahu nelayan hanya 30 menit.
(Rute perjalanan kami dari Batuawu-P.Wakao-P.Sagori)
Sayangnya, suasana agak mendung waktu selama perjalanan kami melintasi laut ke pulau Wakao, tapi akhirnya cerah kembali saat tiba di Pulau.

Pulau wakao hanya seluas kurang lebih 2-3 hektar, hanya bentuknya yang agak memanjang dari utara ke selatan.Wilayah pulau ini hanya terdiri dari gundukan pasir putih dengan ditumbuhi tanaman-tanaman kecil jenis dan cemara, dan ada puing-puing bangunan rumah kayu, mungkin akan lebih indah jika dibuatkan shelter ( tempat berteduh ) dan dermaga di pulau ini, pasti suasananya akan mirip seperti Wakatobi, hehehe.
(Pulau Wakao tampak dari udara)
(salah satu sisi pantai dari Pulau Wakao)
Kami menikmati waktu kami selama berada di Pulau ini, teman-teman yang lain asik mengabadikan momen dengan berbagai pose, mulai pose alay sampai pose sok cool, Haha.
(cewek-cewek in action)
(underwater photography)
Setelah puas menikmati air laut dan pasir putih pulau wakao, perut kami mulai keroncongan dan kami memutuskan untuk segera menuju pulau sebelah selatan lagi yaitu Pulau sagori.
Pulau Sagori merupakan salah satu gugusan pulau yang ada di Kepulauan Kabaena, pulau yang seluas kurang lebih 300 km persegi ini memiliki bentuk yang unik yaitu Hampir setengah lingkaran jika dilihat dari udara. Konon pulau ini pernah dijadikan sebagai persinggahan bagi armada kapal belanda ketika akan menyerang kesultanan Buton yang didukung dengan adanya rongsokan kapal VOC yang ada di kedalaman sekitar 13 meter di bagian ujung barat pulau ini, sepertinya cocok buat dijadikan spot diving selain sebagai tempat untuk memuaskan hobi diving juga bias belajar sejarah. Perjalanan dari wakao ke sagori tidak berlangsung lama hanya 15 menit. Beruntung saat kami sampai ke Sagori matahari bersinar dengan teriknya yang akan menambah efek cahaya saat berfoto nanti. Setelah sampai ke pulau sagori kami segera menuju tempat yang teduh untuk mengisi perut, oh ya pulau ini mayoritas dihuni oleh suku bajo atau yang biasa dikenal dengan manusia laut. Beruntu saat kami ke pulau ini sedang ada acara kawinan sehingga kami bisa terhibur sedikit dengan suara biduan dengan lagu dangdutnya, asikk haha.

(Sagori tampak atas)
Pulau ini juga sudah memiliki beberapa fasilitas-fasilitas umum seperti Masjid, tempat mandi dan ganti pakaian buat wisatawan, tapi sayangnya toilet buat warga masih jarang, akhirnya warga membuang hajatnya (emasnya) sembarangan, pinggir pantai adalah tempat strategis untuk memasang ranjau darat ini hahaha.
(Awas ranjau darat!!! hehe)
(Masjid di Pulau Sagori)
(Tempat mandi & ganti baju bagi wisatawan)
(suasana di dalam perkampungan suku bajo)
(salah satu rutinitas masyarakat di Pulau Sagori
yaitu membuat ikan asin
dengan menjemurnya di bawah sinar matahari)
Di pulau ini salah satu teman kami bertemu dengan teman ayahnya dan lagi-lagi kami beruntung diberikan beberapa ekor ikan segar untuk kami bakar, trima kasih om. Akhirnya kami membuat acara bakar-bakar ikan di tepi pantai, sungguh suasana yang menyenangkan menyantap ikan bakar bareng bareng ditemani sambal colo-colo ( campuran perasan jeruk nipis, irisan bawang putih, Lombok dan garam dan tomat)

(bakar ikan)
(makan bareng-bareng)
Sayangnya kedatangan kami di pulau ini saat air laut sedang pasang sehingga kami tidak bisa menyelam untuk melihat bangkai kapal VOC tadi, saat itu juga sedang musim angin selatan sehingga ombak cukup besar sehingga kami harus kembali secepatnya sebelum jam 12 siang. Setelah kami kenyang dan puas berfoto ria di Pulau Sagori, kami pun memutuskan untuk kembali ke kabaena, dan perjalanan kami kembali tidak begitu berombak. Akhirnya kami sampai di Desa Batuawu sekitar jam satu siang.


Jika teman-teman ingin snorkling, diving atau sekedar berjemur di pasir putih kedua pulau itu layak dimasukkan list sebagai tempat yang bisa dikunjungi. Ayo kawan jelajahi Indonesiamu yang indah ini.

2 komentar:

  1. jangan lupa kisah-kisah selanjut nya brayy. :D

    BalasHapus
  2. Yoi bray..nanti di Posting segera.
    masih bnyak yang perlu diceritakan ini.

    BalasHapus