Hari sabtu pagi, saat itu
matahari bersinar dengan teriknya sy pun bergegas untuk mengeksekusi rencana
bersama teman-teman yang lain untuk berkunjung ke pulau Sagori, pulau yg ada di
seberang kampung kami yang kata orang-orang view
nya keren. Sy bergegas untuk mengumpulkan teman-teman supaya keberangkatan kami
tepat waktu, tapi emang sifat dasar orang Indonesia yang suka ngaret,
teman-teman terkumpul nanti sudah pukul 07.45 WITA. ya gak apa apalah daripada
batal kan?. Kami langsung bergegas ke desa sebelah (Desa Batuawu) karena di
sana perahu yang akan membawa kami ke pulau. Tujuan kami pertama adalah pulau
Wakao, perjalanan dari desa Batuawu ditempuh via perahu nelayan hanya 30 menit.
|
(Rute perjalanan kami dari Batuawu-P.Wakao-P.Sagori) |
Sayangnya, suasana agak mendung
waktu selama perjalanan kami melintasi laut ke pulau Wakao, tapi akhirnya cerah
kembali saat tiba di Pulau.
Pulau wakao hanya seluas kurang lebih
2-3 hektar, hanya bentuknya yang agak memanjang dari utara ke selatan.Wilayah pulau
ini hanya terdiri dari gundukan pasir putih dengan ditumbuhi tanaman-tanaman
kecil jenis dan cemara, dan ada puing-puing bangunan rumah kayu, mungkin akan
lebih indah jika dibuatkan shelter ( tempat berteduh ) dan dermaga di pulau
ini, pasti suasananya akan mirip seperti Wakatobi, hehehe.
|
(Pulau Wakao tampak dari udara) |
|
(salah satu sisi pantai dari Pulau Wakao) |
Kami menikmati waktu kami selama
berada di Pulau ini, teman-teman yang lain asik mengabadikan momen dengan berbagai
pose, mulai pose alay sampai pose sok cool, Haha.
|
(cewek-cewek in action) |
|
(underwater photography) |
Setelah puas menikmati air laut
dan pasir putih pulau wakao, perut kami mulai keroncongan dan kami memutuskan
untuk segera menuju pulau sebelah selatan lagi yaitu Pulau sagori.
Pulau Sagori merupakan salah satu
gugusan pulau yang ada di Kepulauan Kabaena, pulau yang seluas kurang lebih 300
km persegi ini memiliki bentuk yang unik yaitu Hampir setengah lingkaran jika
dilihat dari udara. Konon pulau ini pernah dijadikan sebagai persinggahan bagi
armada kapal belanda ketika akan menyerang kesultanan Buton yang didukung
dengan adanya rongsokan kapal VOC yang ada di kedalaman sekitar 13 meter di
bagian ujung barat pulau ini, sepertinya cocok buat dijadikan spot diving
selain sebagai tempat untuk memuaskan hobi diving juga bias belajar sejarah. Perjalanan
dari wakao ke sagori tidak berlangsung lama hanya 15 menit. Beruntung saat kami
sampai ke Sagori matahari bersinar dengan teriknya yang akan menambah efek
cahaya saat berfoto nanti. Setelah sampai ke pulau sagori kami segera menuju
tempat yang teduh untuk mengisi perut, oh ya pulau ini mayoritas dihuni oleh
suku bajo atau yang biasa dikenal dengan manusia laut. Beruntu saat kami ke
pulau ini sedang ada acara kawinan sehingga kami bisa terhibur sedikit dengan
suara biduan dengan lagu dangdutnya, asikk haha.
|
(Sagori tampak atas) |
Pulau ini juga sudah memiliki
beberapa fasilitas-fasilitas umum seperti Masjid, tempat mandi dan ganti
pakaian buat wisatawan, tapi sayangnya toilet buat warga masih jarang, akhirnya
warga membuang hajatnya (emasnya) sembarangan, pinggir pantai adalah tempat
strategis untuk memasang ranjau darat ini hahaha.
|
(Awas ranjau darat!!! hehe) |
|
(Masjid di Pulau Sagori) |
|
(Tempat mandi & ganti baju bagi wisatawan) |
|
(suasana di dalam perkampungan suku bajo) |
|
(salah satu rutinitas masyarakat di Pulau Sagori
yaitu membuat ikan asin
dengan menjemurnya di bawah sinar matahari) |
Di pulau ini salah satu teman
kami bertemu dengan teman ayahnya dan lagi-lagi kami beruntung diberikan
beberapa ekor ikan segar untuk kami bakar, trima kasih om. Akhirnya kami
membuat acara bakar-bakar ikan di tepi pantai, sungguh suasana yang
menyenangkan menyantap ikan bakar bareng bareng ditemani sambal colo-colo (
campuran perasan jeruk nipis, irisan bawang putih, Lombok dan garam dan tomat)
|
(bakar ikan) |
|
(makan bareng-bareng) |
Sayangnya kedatangan kami di
pulau ini saat air laut sedang pasang sehingga kami tidak bisa menyelam untuk
melihat bangkai kapal VOC tadi, saat itu juga sedang musim angin selatan
sehingga ombak cukup besar sehingga kami harus kembali secepatnya sebelum jam
12 siang. Setelah kami kenyang dan puas berfoto ria di Pulau Sagori, kami pun
memutuskan untuk kembali ke kabaena, dan perjalanan kami kembali tidak begitu
berombak. Akhirnya kami sampai di Desa Batuawu sekitar jam satu siang.
Jika teman-teman ingin snorkling,
diving atau sekedar berjemur di pasir putih kedua pulau itu layak dimasukkan
list sebagai tempat yang bisa dikunjungi. Ayo kawan jelajahi Indonesiamu yang
indah ini.
jangan lupa kisah-kisah selanjut nya brayy. :D
BalasHapusYoi bray..nanti di Posting segera.
BalasHapusmasih bnyak yang perlu diceritakan ini.